Selasa, 08 Agustus 2017

Informasi Penyakit Diabetes Basah

Infoprmasi Penyakit Diabetes Basah - Penyakit diabetes basah dan kering merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh pola makanan, jika seseorang melakukan pola makanan yang tidak sehat dia bisa terkena penyakit diabetes basah atau kering.



Sebenarnya penyakit diabetes dibedakan menjadi dua tipe, tipe pertama penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin didalam tubuhnya sehingga bagi penderita diabetes tipe pertama biasanya pasien harus disuntik insulin dan untuk penyakit diabetes tipe pertama banyak dialami oleh anak remaja yang masih muda, sedangkan untuk diabetes tipe kedua penderita tidak perlu disuntik insulin setiap harinya tatapi untuk diabetes tipe kedua biasanya jika mengalami luka akan susah untuk sembuhnya dan penyakit diabetes kedua ini banyak dialami oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Tetapi kebanyakan dari masyarakat senang menyebutnya dengan penyakit diabetes basah dan kering.

Beberapa gejala diabetes basah hampir sama dengan yang terjadi pada penderita diabetes lainnya antara lain :

  • Penderita mudah merasa lapar dan haus
  • Peningkatan frekuensi penyebab sering buang air kecil
  • Mulut tampak kering akibat terjadinya dehidrasi
  • Timbulnya bau mulut pada nafas
  • Sakit kepala
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Otot sering terasa pegal yang disebabkan oleh dehidrasi
  • Lebih sensitif
  • Mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Kulit terasa gatal-gatal
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Jika timbul luka dibagian tubuhnya, maka akan sangat sulit disembuhkan.


Penyebab diabetes basah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti :

  • Obesitas
  • Strees
  • Tekanan darah tinggi
  • Kurang istirahat
  • Kurang berolahraga
  • Sering mengkonsumsi makanan maupun minuman yang terlalu manis
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi bahaya alkohol
  • Penggunaan pil kontasepsi dalam jangka waktu yang panjang.


Pencegahan diabetes basah sebaiknya kita melakukan tindakan tindakan pencegahan seperti :


  • Mengontrol kadar gula dalam darah
Pengontrolan kadar gula sejak dini secara rutin. Jika diketahui kadar gula kita melebihi angka normal yaitu diatas 150 mg/ dl, sebaiknya kita segera berkonsultasi dengan dokter bagaimana upaya yang harus kita lakukan untuk menurunkan kadar gula tersebut.



  • Melakukan kegiatan fisik dengan berolahraga secara teratur  

Kurang gerak dapat memicu peningkatan resiko penyakit gula basah, yaitu dapat meningkatkan penyebab darah tinggi dan obesitas yang nantinya dapat mengganggu sistem metabolik dalam tubuh yang pada akhirnya dapat berakibat pada terjangkitnya diabetes.


  • Mendapatkan istirahat yang cukup

Hal ini dapat memicu timbulnya bahaya obesitas yang menjadi salah satu penyebab diabetes. Selain itu kurang tidur juga dapat menyebabkan beberapa kondisi lain seperti menurunnya konsentrasi, maupun semangat.

  • Menghindari stress
Salah satu cara untuk terhindar dari diabetes adalah dengan menghindari penyebab stres, stress bisa ditandai dengan timbulnya perasaan marahmarah, takut, frustasi maupun depresi yang berlebihan.
  • Menjaga pola makan
Pola makan yang buruk menjadi salah satu faktor penyebab diabetes seperti terlalu sering mengkonsumsi makanan maupun minuman junk food maupun maknan atau minuman yang manis , makanan yang banyak mengandung lemak maupun kalori sebaiknya mengonsumsi maknan kaya serat seperti buah dan sayur maupun biji bijian.

Pengobatan diabetes basah berikut ini lanhkah pengelolaan diabetes basah, diantaranya :

  • Pengobatan jika timbul luka 

Seorang penderita diabetes basah apabila mengalami luka, maka hal tersebut akan sangat sulit untuk disembuhkan. Jika luka dibiarkan saja, itu dapat berakibat terjadinya pelebaran luka dan lama kelamaan akan membusuk. Langkah terakhir untuk menghindari pelebaran area luka adalah dengan jalan amputasi. Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil untuk melakukan perawatan luka pada penderita diabetes tipe ini, antara lain adalah :

  1. Cuci atau bersihkan daerah bagian luka dengan menggunakan air hangat dan sabun antiseptik
  2. Cuci atau bersihkan daerah bagian luka dengan menggunakan air hangat dan sabun antiseptik
  3. Keringkan dengan menggunakan kain atau handuk yang lembut.
  4. Oleskan pelembab untuk menghindari kulit kering
  5. Sebaiknya jangan merendam kaki yang terluka, karena hal tersebut dapat memicu kelembaban pada kaki.
Jika timbul beberapa gejala seperti kaki yang melepuh, kulit pecah-pecah, kuku menjadi rapuh, serta terjadi perubahan warna kulit kaki, maka sebaiknya Anda segera menghubungi dokter.
  • Melakukan olahraga meskipun hanya sebentar
Melakukan olahraga meskipun hanya sebentar, sangat dianjurkan bagi penderita diabetes basah. Hal ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah dalam tubuh.
  • Pemberian asupan nutrisi yang tepat
Seseorang yang memiliki diabetes sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak serta kolesterol.
  • Pengobatan tekanan darah tinggi
Seseorang yang telah didiagnosa mengidap diabetes sudah selayaknya untuk bisa menjaga agar tekanan darahnya tetap normal. Hal ini bertujuan untuk menghindari kondisi yang lebih buruk bagi penderita diabetes. Beberapa langkah untuk menurunkan hipertensi misalnya adalah dengan menghindaribahaya merokok dan minuman beralkohol, mengurangi asupan makanan yang terlalu asin, berolahraga ringan, menghindari stress, serta mencukupi asupan buah dan sayur.
  • Penggunaan obat-obatan
 Beberapa tujuan pemberian obat-obatan tersebut antara lain adalah :
  1. Untuk meningkatkan output insulin oleh pankreas
  2. Untuk mengurangi jumlah pelepasan glukosa dari hati,
  3. Untuk meningkatkan sensitivitas (respon) sel-sel tubuh terhadap insulin,
  4. Untuk mengurangi penyerapan karbohidrat dari usus
  • Terapi 
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat memilih prosedur terapi untuk pengobatan diabetes ini, antara lain adalah :
  1. Biaya terapi dan sistem kesehatan
  2. Efek samping yang dapat ditimbulkan
  3. Kondisi medis pasien seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dll
  4. Seberapa besar perubahan pengendalian gula darah oleh masing-masing obat yang nantinya akan dipergunakan dalam terapi
  5. Kontraindikasi terapi (pengobatan atau obat yang mungkin berpotensi berbahaya)
  6. Hal-hal yang dapat mempengaruhi pasien pada saat menggunakan obat-obatan terapi, seperti kepatuhan, seperti waktu pengobatan, dosis, dll)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar